Tak ada perahu hari ini
Haruskah tetap berkemas dan tetap disini
Membingkis detik cemas
Hanya biru terhampar
Mana ada jejak yang berbekas di lautan
Barangkali aku terdampar merenungi aksara tujuan
Langit abu
Tak ada senja yang menyesal meski tanpa jingga
Abu dalam pandang, Kamu dalam kenang
Menuju malam penuh duga
Pandangku luas sedang semestaku hanya sebesar bola mata
Di tiap sudutnya ada rindu tanpa batas
Akan ku kitari agar kau tetap terjaga dalam cipta
Sering ku terka kau datang bilamana laut tanpa riak
Imaji adalah hal paling menakutkan tanpa bisa ku seka
Sebab ingatan tentangmu selalu gemuruh berteriak dalam sorak
Teguhlah dalam perahumu
Aku tak apa
Mendayunglah kemanapun sebab laut itu luas dan semu
Apakah aku tujuannya atau kau akan lupa?
Bila tak bisa memesan takdir
Biar ku pesan dua gelas anggur dalam hati sendiri
Tiap teguk membawa jujur tanpa kelabu
Mabuk hingga tak peduli meski banyak perahu yang hadir
Akankah kau tetap mendayung kemari?
Datang di bawah langit abu
Audina Luvi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar